Rabu, 15 Mei 2024

AYAT AL-QUR’AN TENTANG ETIKA BERDOA

 

            Alquran dan Nabi Muhammad SAW menerangkan cara dan etika berdoa yang baik dan benar kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Surat Al-A'raf ayat 55 dan tafsirnya yang dilengkapi penjelasan hadist-hadist dan ayat-ayat Alquran lainnya.

اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗاِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَۚ

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS Al-A'raf: 55)

            Dalam Tafsir Kementerian Agama dijelaskan, ayat ini mengandung etika berdoa kepada Allah. Berdoa adalah munajat antara hamba dengan Tuhannya untuk menyampaikan suatu permintaan agar Allah berkenan mengabulkannya.

            Maka berdoa kepada Allah hendaklah dengan penuh kerendahan hati, dengan betul-betul khusyuk dan berserah diri. Kemudian berdoa itu disampaikan dengan suara lunak dan lembut yang keluar dari hati sanubari yang bersih.

            Berdoa dengan suara yang keras, menghilangkan kekhusyukan dan mungkin menjurus kepada ria dan pengaruh lainnya dan dapat mengakibatkan doa itu tidak dikabulkan Allah. Doa tidak harus dengan suara yang keras, sebab Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.


            Diriwayatkan oleh Abu Musa al-Asy'ari, ia berkata, "Ketika kami bersama Rasulullah SAW dalam perjalanan, terdengarlah orang-orang membaca takbir dengan suara yang keras." Maka Rasulullah bersabda, "Sayangilah dirimu jangan bersuara keras, karena kamu tidak menyeru kepada yang pekak dan yang jauh. Sesungguhnya kamu menyeru Allah Yang Maha Mendengar lagi Dekat dan Dia selalu beserta kamu." (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Musa al-Asy'ari)

            Bersuara keras dalam berdoa bisa mengganggu orang, lebih-lebih orang yang sedang beribadah, baik dalam masjid atau di tempat-tempat ibadah yang lain. Ada yang dibolehkan dengan suara keras seperti talbiyah dalam musim haji dan membaca takbir pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

            Allah memuji Nabi Zakaria alaihissalam yang berdoa dengan suara lembut. "(Yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut." (QS Maryam: 3) Kemudian ayat ini ditutup dengan peringatan, "Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampau batas."

            Maksudnya, dilarang melampaui batas dalam segala hal, termasuk berdoa. Tiap-tiap sesuatu sudah ditentukan batasnya yang harus diperhatikan, jangan sampai dilampaui. Bersuara keras dan berlebih-lebihan dalam berdoa termasuk melampaui batas, Allah tidak menyukainya.

   Termasuk juga melampaui batas dalam berdoa, meminta sesuatu yang mustahil adanya menurut syara' ataupun akal, seperti seseorang meminta agar dia menjadi kaya, tetapi tidak mau berusaha atau seseorang menginginkan agar dosanya diampuni, tetapi dia masih terus bergelimang berbuat dosa dan lain-lainnya. Berdoa seperti itu, namanya ingin mengubah sunatullah yang mustahil terjadinya.



Sumber: dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar