AYAT AL-QUR’AN TENTANG MENUNTUT ILMU
Di zaman yang serba canggih ini, telah hadir banyak
sekali mesin yang dapat membantu pekerjaan manusia baik hal kecil seperti
menyedot debu sampai yang dapat diajak ngobrol. Dengan kecanggihan ini sebagian
besar manusia di zaman ini terlena akan segala kemudahan dan berakhir dengan
kemalasan dan ketergantungan parah.
Bahkan beberapa di antaranya, ada
yang merasa tidak perlu lagi belajar sesuatu, karena semuanya telah tersedia
dan praktis untuk digunakan. Padahal, otak yang tidak sering diasah akan
menyebabkan otak lumpuh secara perlahan. Tentu hal ini mengerikan, bukan?
Karena
itu, kita perlu memupuk lagi semangat untuk belajar hal lain yang baru karena
semakin kita belajar maka kita akan sadar kalau kita tidak tau apa-apa. Berikut
enam ayat Al-Qur'an sebagai pengingat bahwasanya menuntut ilmu itu penting dan
tidak ada batasan mengenai itu. Simak baik-baik ya.
1. Orang yang berilmu dinaikkan derajatnya oleh
Allah beberapa derajat (QS. Al Mujadalah 58:11)
“Allah akan meninggikan orang-orang
yang beriman dari kamu sekalian dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat.”
(QS. Al Mujadalah 58:11)
Salah
satu keindahan ketika seseorang telah berilmu adalah Allah akan meninggikan
derajat kita beberapa derajat. Mengapa kita harus senang akan hal ini? Karena
semakin tinggi derajat kita, semakin dekat pula kita dengan Allah.
2. Ketika seseorang diberi hikmah oleh
Allah maka ia mendapat anugerah yang banyak (QS. Al Baqarah 2:269)
“Allah menganugerahkan hikmah kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia
benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS.
Al Baqarah 2:269)
Hikmah
adalah kemampuan untuk memahami rahasia-rahasia syariat agama yang ada dalam
Al-Qur’an dan As-sunah. Tentu ketika kita ditakdirkan dengan kemampuan ini akan
sangat mudah memahami sesuatu yang mungkin sebgain besar orang lain sulit untuk
memahaminya. Maka bersyukurlah dan jangan sombong ketika dirimu dianugerahi
Allah kemampuan istimewa ini.
3. Orang yang berilmu tidak akan termasuk
golongan yang merugi
“Dan mereka berkata‘ sekiranya kamu
mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk
penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.’” (QS. Al Mulk 67:10)
Segala
kenikmatan yang diberikan Allah kepada kita hendaknya kita manfaaatkan dengan
baik untuk lebih memperhatikan dan mempelajari segala sesuatu dengan baik agar
tidak termasuk golongan yang merugi.
4. Perintah untuk terus menerus membaca ada
dalam QS. Al ‘Alaq ayat 1-5
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu
yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,
dan Tuhanmu lah yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia
mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al ‘Alaq 96:1-5)
Ketika
ayat ini turun, Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihu wa Sallam diperintahkan oleh
Allah untuk belajar membaca dikarenakan ketika itu beliau masih buta huruf
aksara. Dengan usaha yang kuat dalam belajar membaca dari ayat qur’aniyah (ayat
yang tertulis) dan ayat kawliyah (ayat yang tidak tertulis atau telah nampak di
alam), ia dapat menghasilkan ilmu fikih, akhlak, hukum-hukum dan lainnya dari
ayat-ayat qur’aniyah dan menghasilkan ilmu sains seperti astronomi, biologi,
kimia dan ainnya dari ayat-ayat kawliyah.
Berkaca
dari hal ini, tentu kita yang telah dapat membaca dengan lancar tentu harus
memanfaatkan hal ini sebaik mungkin untuk mempelajari mengenai segala macam hal
yang ada di sekitar kita agar ke depannya kita menjadi pribadi yang lebih
bersyukur dan menjadi pemerhati alam yang baik dan bermanfaat.
5. Menjadi orang berilmu menjadikanmu
semakin sadar akan hal baik atau buruk
“Dan
demikian pula di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan
hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya dan jenisnya. Di antara
hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para ulama. Sungguh, Allah
Maha Perkasa, Maha Pengampun.” (QS. Fatir 35:28)
Orang
berilmu akan takut berbuat dosa karena telah paham akan dosa yang akan
ditanggungnya karena melakukan hal buruk itu. Berbeda jika seseorang tidak
mengerti akan dampak yang akan ditimbulkan jika ia melakukan dosa dan tidak takut
kepada Allah.
6. Sejak dalam kandungan hingga lahir ke
dunia kita telah diberi oleh Allah 3 hal penting yang dapat dimanfaatkan untuk
meraih ilmu
“Dan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur.” (QS. An nahl 16:78)
Tiga
hal penting dalam diri manusia yang telah dibawa semenjak dalam kandungan ini
dapat diartiikan sebagai berikut:
- Pendengaran
(al-sam’a) fungsinya untuk menangkap suara, memahami pembicaraan
dan penjelasan akan sesuatu,
- Penglihatan
(al-bashar) berarti mengetahui atau melihat suatu hal dan untuk
memanfaatkan pengihatan ini kita perlu menggunakannya untuk melihat dan
merenungkan apa yang sedah dilihatnya.
- Hati (al-fuad)
dapat diartikan hati kecil kita. Mengapa tiba-tiba muncul fuad? Karena
seperti yang telah kita ketahui, bahwa segala perbuatan itu tentu ada
niatnya dan niat ini letaknya ada di dalam hati. Jika niatnya baik maka
hasilnya pun insyaAllah akan baik.
0 komentar:
Posting Komentar