AYAT AL-QUR’AN TENTANG LARANGAN LARUT DALAM KESEDIHAN
Rasa sedih merupakan hal yang wajar ada pada diri
manusia. Ini merupakan hal yang manusiawi. Karena, sesungguhnya, selama
seseorang masih dalam kehidupan di dunia, maka tidak akan pernah bebas dari
kesedihan.
Imam
Al-Ghazali menyebut bahwa kesedihan pada diri seseorang biasanya karena tiga
hal. Pertama, karena menginginkan sesuatu yang tidak tercapai. Kedua, karena
kehilangan sesuatu. Dan ketiga, karena takut akan masa depan.
Melalui
ayat Al-Qur'an, Allah SWT tegas melarang manusia untuk larut dalam kesedihan.
Karena, rasa sedih hanya akan membuat seseorang terus menerus down dan tidak
semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Adapun
ayat tentang larangan bersedih dalam Al-Quran adalah sebagai berikut,
Pertama, surah Ali Imran [3]: 139,
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ
كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
Artinya: “Janganlah kamu lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih
hati, karena kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman.”
Kedua, surah An-Nahl [16]: 127,
وَٱصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِٱللَّهِ ۚ وَلَا تَحْزَنْ
عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِى ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُونَ
Artinya: “Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu
melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap
(kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka
tipu dayakan.”
Ketiga, surah At-Taubah [9]: 40,
إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ
أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ
يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ
سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ
الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ
عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: “Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka
sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir
(musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari
dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada
temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. Maka
Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan
tentara yang kamu tidak melihatnya, dan al-Qur’an menjadikan orang-orang kafir
itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.”
0 komentar:
Posting Komentar