Kamis, 16 Mei 2024

 AYAT AL-QUR’AN TENTANG LARANGAN LARUT DALAM KESEDIHAN

 

            Rasa sedih merupakan hal yang wajar ada pada diri manusia. Ini merupakan hal yang manusiawi. Karena, sesungguhnya, selama seseorang masih dalam kehidupan di dunia, maka tidak akan pernah bebas dari kesedihan.



            Imam Al-Ghazali menyebut bahwa kesedihan pada diri seseorang biasanya karena tiga hal. Pertama, karena menginginkan sesuatu yang tidak tercapai. Kedua, karena kehilangan sesuatu. Dan ketiga, karena takut akan masa depan.

            Melalui ayat Al-Qur'an, Allah SWT tegas melarang manusia untuk larut dalam kesedihan. Karena, rasa sedih hanya akan membuat seseorang terus menerus down dan tidak semangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

            Adapun ayat tentang larangan bersedih dalam Al-Quran adalah sebagai berikut,

 

Pertama, surah Ali Imran [3]: 139,

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Artinya: “Janganlah kamu lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, karena kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”

 

Kedua, surah An-Nahl [16]: 127,

وَٱصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِٱللَّهِ ۚ وَلَا تَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلَا تَكُ فِى ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُونَ

Artinya: “Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.”

 

Ketiga, surah At-Taubah [9]: 40,

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَىٰ ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya: “Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita”. Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan al-Qur’an menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

 

   Sebagai orang yang beriman, hendaknya kita tidak larut dalam rasa sedih, baik saat kehilangan sesuatu atau merasa takut dengan masa depan. Percayalah bahwa Allah akan selalu menolong hamba-hambaNya.



Sumber: dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar