AYAT AL-QUR’AN TENTANG IKHTIAR
Surah An Najm ayat 39-42 menerangkan
tentang balasan Allah SWT bagi tiap amalan yang dikerjakan manusia. Salah
satunya, ikhtiar seseorang akan mendapat balasan yang setimpal pula sesuai
dengan yang dikerjakannya.
Atas perbuatan yang baik, manusia
hanya memperoleh ganjaran dari usahanya sendiri maka dia tidak berhak atas
pahala suatu perbuatan yang tidak dilakukannya," bunyi Tafsir Tahlili yang
dikutip dari Quran Kemenag, Ikhtiar sendiri bermakna berusaha dengan
sungguh-sungguh sesuai dengan peraturan yang berlaku disertai harapan agar
usahanya berhasil. Pentingnya ikhtiar suatu individu ini pernah disinggung
dalam hadits yang berbunyi,
إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ
وَإِنَّ وَلَدَ الرَّجُلِ مِنْ كَسْبِهِ
Artinya:
Sesungguhnya sebaik-baik yang dimakan oleh seseorang adalah hasil usahanya
sendiri dan anaknya termasuk usahanya juga." (HR An Nasa'i dan Ibn
Ḥibban).
Dengan kata lain, balasan Allah SWT di akhirat kelak
tidak akan salah sasaran. Sekalipun diniatkan, pahala beramal baik dari orang
yang masih hidup tidak akan bisa dilimpahkan kepada orang yang sudah meninggal
kecuali amal jariyah orang yang meninggal pula.
Perkara inilah yang kemudian hendak disampaikan dalam
surah An Najm ayat 39-42.
Surah An Najm ayat
39-42 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
(39) وَأَنْ لَيْسَ
لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
(40) وَأَنَّ سَعْيَهُ
سَوْفَ يُرَىٰ
(41) ثُمَّ يُجْزَاهُ
الْجَزَاءَ الْأَوْفَىٰ
(42) وَأَنَّ إِلَىٰ
رَبِّكَ الْمُنْتَهَىٰ
Wa al laisa lil-insāni illā mā
sa'ā, wa anna sa'yahụ saufa yurā, ṡumma yujzāhul-jazā`al-aufā, wa anna ilā
rabbikal-muntahā
Artinya: "Bahwa manusia hanya
memperoleh apa yang telah diusahakannya, bahwa sesungguhnya usahanya itu kelak
akan diperlihatkan (kepadanya), kemudian dia akan diberi balasan atas (amalnya)
itu dengan balasan yang paling sempurna, bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah
kesudahan (segala sesuatu),"
Di samping itu, Tafsir Tahlili juga
menafsirkan, surah An Najm ayat 39-42 ini hendak menunjukkan tentang perintah
Allah SWT agar hambaNya dapat senantiasa beramal dan berikhtiar. Apapun
hasilnya, kewajiban manusia hanyalah berusaha dan hasilnya hanya Allah SWT yang
dapat menentukan.
"Allah tempat kembali segala
sesuatu pada hari Kiamat dan Ia akan menghisab yang kecil dan besar, lalu Ia
memberi pahala atau siksa sesuai dengan perbuatan mereka masing-masing,"
demikian keterangan dari tafsir tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar